Sebelum ayam
bangunkan orang
Aku sudah ada di jalan
Berangkat pagi pulang pagi lagi
Ke sana ke sini cari rejeki
Aku sudah ada di jalan
Berangkat pagi pulang pagi lagi
Ke sana ke sini cari rejeki
(goyang
yok!)
Biar kerjaku
begini, biar gajiku segini
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Pedih ya memang pedih, letih jangan ditanya lagi
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Pedih ya memang pedih, letih jangan ditanya lagi
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Walaupun
abang tak punya uang
Diriku akan tetap sayang
Yang penting abang selamat di jalan
Itu cukup untukku sayang
Diriku akan tetap sayang
Yang penting abang selamat di jalan
Itu cukup untukku sayang
(goyang
bareng!)
Biar kerjaku
begini, biar gajiku segini
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Pedih ya memang pedih, letih jangan ditanya lagi
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Pedih ya memang pedih, letih jangan ditanya lagi
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Biar kerjaku
begini, biar gajiku segini
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Pedih ya memang pedih, letih jangan ditanya lagi
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Pedih ya memang pedih, letih jangan ditanya lagi
Yang penting halal untukmu yang ku beri
Yang penting
halal untukmu yang ku beri
*Tafsir lagu ini :
Inilah lagu sejuta umat. Terutama pekerja di sektor nonformal. Ciri khas negara berkembang. Mudah-mudahan seiring kemajuan di segala bidang kehidupan dapat meningkatkan derajat kehidupan umat hingga jadi lebih sejahtera. Amin...
Yang penting halal kan sayang? Kau jawab dengan senyuman. Senyum itu cukup mewakili bahwa kau tetap sayang aku walau gajiku sedikit, walau ku pulang tak tentu waktu. Sikapmu tak berubah dari dulu, tetap istri setia dan penuh kasih. Setiap kali kuberangkat kau pesankan "hati-hati di jalan Kang..." tak lupa kau bawakan bekal untukku, dan setiap kali kuingat bisikanmu itu hatiku sungguh terharu, kadang tak terasa berlinang air mata. Kaulah istriku, belahan jiwaku, kau sungguh mengerti makna cinta sejati. Kaulah hiburan anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa. Tak kan kusia-siakan dirimu selamanya. Cintamu penguat hatiku tuk menjalani hidup yang penuh suka dan duka ini.
Satu yang kutahu, biar pun hidupku penuh perjuangan yang tak ringan, hidupku penih kebahagiaan. Cukuplah kusyukuri badan dan jiwaku sehat. Jalan yang kulalui lurus jauh dari maksiat. Nafkah yang kucari halal untuk anak istri. Aku yakin keberkahan akan selalu menaungi untuk orang-orang yang setia pada tuntunan Illahi. Wahai anak dan istriku...tunggu aku kembali dengan hati yang bernyayi. Bernyanyi untuk kemenangan ini.......................................................
Yang penting halal kan sayang? Kau jawab dengan senyuman. Senyum itu cukup mewakili bahwa kau tetap sayang aku walau gajiku sedikit, walau ku pulang tak tentu waktu. Sikapmu tak berubah dari dulu, tetap istri setia dan penuh kasih. Setiap kali kuberangkat kau pesankan "hati-hati di jalan Kang..." tak lupa kau bawakan bekal untukku, dan setiap kali kuingat bisikanmu itu hatiku sungguh terharu, kadang tak terasa berlinang air mata. Kaulah istriku, belahan jiwaku, kau sungguh mengerti makna cinta sejati. Kaulah hiburan anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa. Tak kan kusia-siakan dirimu selamanya. Cintamu penguat hatiku tuk menjalani hidup yang penuh suka dan duka ini.
Satu yang kutahu, biar pun hidupku penuh perjuangan yang tak ringan, hidupku penih kebahagiaan. Cukuplah kusyukuri badan dan jiwaku sehat. Jalan yang kulalui lurus jauh dari maksiat. Nafkah yang kucari halal untuk anak istri. Aku yakin keberkahan akan selalu menaungi untuk orang-orang yang setia pada tuntunan Illahi. Wahai anak dan istriku...tunggu aku kembali dengan hati yang bernyayi. Bernyanyi untuk kemenangan ini.......................................................
No comments:
Post a Comment