Sunday, January 3, 2016

Penyanyi Jalanan - Ungu



detak waktu yang berlalu
membawa dirimu menggapai berjuta mimpimu
berjuta anganmu dalam pahitnya hidupmu

kau memastikan langkahmu
diiringi terik sang surya membasuh kulitmu
membasuh ragamu dalam pahitnya hidupmu

mencoba menggapai anganmu
merangkai mimpimu bersama sang waktu

penyanyi jalanan...
kau selimuti duka dengan senyummu
penyanyi jalanan...
terik mentari jadi saksi langkahmu
penyanyi jalanan...
akankah mimpimu terwujud

mencoba menggapai anganmu
merangkai mimpimu bersama sang waktu

penyanyi jalanan...
kau selimuti duka dengan senyummu
penyanyi jalanan...
terik mentari jadi saksi langkahmu
penyanyi jalanan...
kau selimuti duka dengan senyummu
penyanyi jalanan...
terik mentari jadi saksi langkahmu
penyanyi jalanan...
akankah mimpimu terwujud


Ulasan Lagu :

Nasib orang berbeda-beda. Kadang di atas kadang di bawah. Kadang hidupnya mapan, kadang ada yang harus bersabar dengan penderitaan.  Waktu terus berlalu, debu jalanan dan terik mentari jadi saksi nasib seorang penyayi jalanan. Dengan suara parau dan alat seadanya, ia tawarkan sedikit hiburan. Ia menghiasi diri dengan senyum di balik getirnya penderitaan hidupnya. Di rumah anak menunggu dengan penuh harapan hari ini semoga dapat makan.

Cita-cita mungkin ia punya. Namun, tiada mampu terucap. Mimpi yang terlampau tinggi tuk diraih menanti keajaiban. Yang nyata, panas mentari dan debu jalalan jadi teman akrab si penyanyi jalanan. Akankah mimpimu terwujud? Hanya Tuhan yang tahu. Wajah ceria menutup duka yang tak pernah kau bagi pada siap pun. Hanya harapkan kepedulian sedikit orang yang menaruh iba. Tuk ulurkan tangan sekedar recehan penyambung hidup hari ini, entah untuk nanti.

Tiada yang tak mungkin. Suatu saat mungkin anganmu terwujud. Saat ini kau menderita, suatu saat nanti mungkin kau kan bahagia. Wahai penyanyi jalanan, terus kau kumandangkan nyanyian. Meski sumbang, hadirmu telah warnai kehidupan ini....

No comments:

Post a Comment