Di sini setahun yang lalu
Menyatu hatiku dan hatimu
Tanpa janji-janji tanpa kemesraan
Kau diam aku pun membisu
Kau pergi dalam cita-cita
Ke kota yang jauh di sana
Pasrah sudah hati, hanya doa restu
Ku tunggu dengan sabar hati
Siang malam hanya doa yang ku panjatkan
Tuhan lindungilah dia yang kusayangi
Satukanlah hati kami berdua
Selamanya, selamanya
Siang malam hanya doa yang ku panjatkan
Tuhan lindungilah dia yang ku sayangi
Satukanlah hati kami berdua
Selamanya, selamanya
Kau pergi dalam cita-cita
Ke kota yang jauh di sana
Pasrah sudah hati, hanya doa restu
Ku tunggu dengan sabar hati
Siang malam hanya doa yang ku panjatkan
Tuhan lindungilah dia yang kusayangi
Satukanlah hati kami berdua
Selamanya, selamanya
Siang malam hanya doa yang ku panjatkan
Tuhan lindungilah dia yang kusayangi
Satukanlah hati kami berdua
Selamanya, selamanya
Ulasan Lagu :
Lagu lawas, tapi tetap membekas di hati. Di tengah rintik hujan kau berangkat tinggalkanku. Bulan itu bulan Desember. Bulan penuh hujan rinai kumelepas kepergianmu. Kepergian tuk tujuan mulia demi masa depan kita berdua. Aku pandangi dirimu yang diam membisu. Kutahu banyak kata yang ingin kau ucapkan. Namun, tak satu kata pun yang mampu kau ucapkan. Air mataku tak kuasa kutahan. Kuterisak di pundakmu, kulepas dirimu dengan pelukan sayang.
Satu saat nanti kau kan kembali dengan seribu harapan tuk kita berdua. Di sini kumenanti dengan sabar hati. Di kota kecil ini kudamai bersama janjimu. Janji tuk bersatu dalam cinta dalam do'a. Do'a yang tiap malam kulantunkan semoga Tuhan selalu melaindungimu dan suatu saat nanti hati kita kan disatukanNya selamanya.
Kelak kita kan bangun maghligai cinta. Bersama dalam suka dan duka. Anak-anak kita kan menyatukan cinta kita bertabur bahagia. Saat ini kita berpisah dalam perjuangan demi hidup kita nanti. Bersabarlah sayang, saat bahagia itu kan tiba. Usahamu tak kan sia-sia. Tuhan jadi saksi kesungguhan cinta dan perjuanganmu. Kumenantimu selalu.
No comments:
Post a Comment