Aku sudah
mulai lupa
Saat pertama
rasakan lara
Oleh harapan
yang pupus
Hingga hati
cedera serius
Terima kasih
kalian
Barisan para
mantan
Dan semua
yang pergi
Tanpa sempat
aku miliki
Tak satupun
yang aku sesali
Hanya
membuatku semakin terlatih oh..
Begini
rasanya terlatih patah hati
Hadapi
getirnya terlatih disakiti
Bertepuk
sebelah tangan (sudah biasa)
Ditinggal
tanpa alasan (sudah biasa)
Terluka itu
pasti tapi aku tetap bernyanyi
Lama tak ku
dengar tentangnya
Yang paling
dalam tancapkan luka
Satu hal
yang aku tahu
Terkadang
dia juga rindu
Terima kasih
kalian
Barisan para
mantan
Dan semua
yang pergi
Tanpa sempat
aku miliki
Tak satupun
yang aku sesali
Hanya
membuatku semakin terlatih oh..
Begini
rasanya terlatih patah hati
Hadapi
getirnya terlatih disakiti
Bertepuk
sebelah tangan (sudah biasa)
Ditinggal
tanpa alasan (sudah biasa)
Terluka itu
pasti tapi aku tetap bernyanyi
Begini
rasanya terlatih patah hati
Hadapi
getirnya terlatih disakiti
Bertepuk
sebelah tangan (sudah biasa)
Ditinggal
tanpa alasan (sudah biasa)
Terluka itu
pasti tapi aku tetap bernyanyi
Huuuu.......
*Tafsir lagu ini :
Beginilah seharusnya para jomblowan-jomblowati...Manakala patah hati tetap saja bisa bernyanyi. Kenal si dia, jalin pertemanan, tertarik, semakin akrab, dan dia pergi tanpa alasan...ah sudah biasa.
Di lain tempat, di lain waktu, cerita anak muda akan selalu penuh warna. Berganti suasana, berganti cuaca hati. Hari ini bersinggah di hati, esok hari bisa sendiri lagi, hari ini berbunga cinta, esok hari sepi sendiri lagi. Luka dan duka, suka dan ceria berganti dari waktu ke waktu. Tak ada yang perlu disesali jika memang itu yang terjadi. Bangkit dan berdiri, luka hati tiada dirasa lagi. Hari esok kan kembali berseri.
Sebagaimana perjalanan, susuri bukit cinta dan lembah nestapa kan selalu berlalu, sampai pada suatu ketika pelabuhan hati yang terakhir tertapaki, di situlah hati kan temukan kedamain abadi dalam indahnya cinta dan kasih sayang bersatu dalam ketentraman yang abadi...
No comments:
Post a Comment