Ada banyak cara Tuhan menghadirkan cinta
Mungkin engkau adalah salah satunya
Namun engkau datang di saat yang tidak tepat
Cintaku tlah dimiliki
Mungkin engkau adalah salah satunya
Namun engkau datang di saat yang tidak tepat
Cintaku tlah dimiliki
Inilah akhirnya harus ku akhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun ku tahu cintamu
lebih besar darinya
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun ku tahu cintamu
lebih besar darinya
Maafkanlah diriku tak bisa bersamamu
Walau besar dan tulusnya rasa cintamu
Tak mungkin untuk membagi cinta tulusku
Dan aku memilih setia
Walau besar dan tulusnya rasa cintamu
Tak mungkin untuk membagi cinta tulusku
Dan aku memilih setia
Inilah akhirnya, harus ku akhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya
Ooo uuu oooo
Ooo uuu oooo
Seribu kali logika ku untuk menolak
Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku
Bila saja diriku ini masih sendiri
Pasti ku kan memilihkan memilih kamu uuu
Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku
Bila saja diriku ini masih sendiri
Pasti ku kan memilihkan memilih kamu uuu
Inilah akhirnya, harus aku ku akhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun ku tahu cintamu
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun ku tahu cintamu
ooohh
Walaupun ku tahu cintamu lebih besar daa darinya
*Inilah ceritanya :
Kami berkenalan. Kami saling tertarik. Kami akrab satu sama lain. Benih-benih cinta itu sempat tumbuh tanpa kami sadari. Hingga pada suatu titik tertentu aku harus mengambil keputusan. Ya...keputusan yang barangkali tidak mengenakkan.
Dia datang pada saat yang kurang tepat. Pada waktu yang salah, pada tempat yang salah. Taukah kalian dia datang dan mempesona, itu kuakui, tetapi aku sudah ada yng memiliki. Main api, mungkin itu ungkapan yang tepat bagiku. Aku telah mendua, juka tidak segera kuakhiri, aku tidak tahu siapa yang akan semakin terluka. Aku, kekasihku, atau dia.
Dengan kubulatkan hati, dengan segenap kekuatan yang ada, dengan berat hati...aku putuskan untuk menjauh darimu...wahai kau yang telah mencintaiku lebih dari kekasihku sendiri. Pikiranku selalu berkata inilah keputusan yang tepat. Namun, ketahuilah-engkau yang telah memikat hatiku-seandainya aku masih sendiri, terus terang aku akan memilih dirimu. Yah...keputusan ini telah kuambil, aku tidak ingin menoleh lagi ke belakang, aku tidak ingin semakin terluka, aku...telah memilih untuk setia...maafkanlah aku...jika itu membuatmu harus kehilanganku....
No comments:
Post a Comment